Oleh : Setiya
Ibarat
membangun sebuah bangunan, gerakan dakwah ini dimulai dengan menggali dan
memasang pondasi. Fase dimana para pekerja melakukan penggalian tanah kemudian
memancangkan pondasi. Pekerjaan bawah tanah, yang tidak menuntut pekerjanya berpenampilan
menarik. Dan hampir tidak ada interaksi dengan dunia luar. Itulah fase atau mihwar
tanzhimi. Pekerjaan kita fokus pada ishlahun-nafs dan bina' al-usrah
al-muslimah.
Banyak
orang bersikap sinis dan berkomentar bahwa tahapan yang dilalui terlalu lama
untuk mewujudkan kejayaan Islam di seluruh alam. Namun As-syahid memberikan
komentar, inilah jalan paling cepat. Seandainya ada yang lebih cepat, pasti aku
juga akan memilihnya.
Pelan
tapi pasti, pekerjaan-pekerjaan dakwah itu kita lakukan. Dengan segenap
kemampuan. Rasa-rasanya baru kemarin, kita memberanikan diri untuk menikah. Dengan
modal keberanian dan semangat. Sekarang anak-anak kita sudah tumbuh besar.
Bahkan tidak sedikit yang sudah menikahkan putra-putinya. Waktu terus berjalan,
dan amalan-amalan kecil yang dulu bersama-sama kita lakukan itu telah berbuah.
Setiap
kali memasuki mihwar dakwah yang baru, sebagian kita mengalami kegagapan. Ada
sebagian kader yang gagapnya terlalu panjang, bahkan berakibat berhenti dan
terlempar dari pusaran gerakan dakwah.
Sebagaimana
ketika kita memasuki fase berpolitik. Jama'ah dakwah menjelma sebagai partai
politik. Maka agenda gerakan dakwah ini tidak lepas dari serangakaian kegiatan
politik. Dari yang sifatnya konseptual hingga yang teknis operasional. Memasang
baliho, bendera, dan lain-lain.
Ketika
kondisi keimanan sedang goyah atau karena pemahaman yang belum utuh, kadang
menjadi tidak bisa memahami, kenapa kita harus memasang bendera, baliho,
pamflet ? Apa urusannya dengan tarbiyah? Apa hubungannya dengan dakwah, dengan
cita-cita mewujudkan ustadziyatul-'alam?
Alhamdulillah,
kemenangan Dr Mursi di Mesir, memberikan kita inspirasi, motivasi dan
penyadaran. Bahwa setiap amal kecil yang kita lakukan secara konsisten,
sungguh-sungguh dengan segenap kemampuan, akan berbuah kemenangan! Bahwa
sekecil apapun amal dakwah yang kita kerjakan, sesungguhnya menjadi mata rantai
yang tak terpisahkan untuk meraih cita-cita besar kita.
Maka
jangan merasa tidak penting,
Jangan
merasa tidak ada kaitan,
Jangan merasa
tidak ada guna,
Jangan
merasa bendera ini untuk kepentingan siapa?
Untuk
kemenangan siapa?
Tugas
kita adalah menjalankan peran-peran dakwah ini dengan maksimal. Apapun itu.
Sekecil apapun itu.... Selebihnya kita serahlan sepenuhnya kepada Allah SWT,
untuk memberikan ketetapan-Nya. Termasuk untuk membalas amal-amal itu sesuai
dengan niat masing-masing pelakunya.
Lihatlah,
kerja-kerja kecil yang telah dilakukan ikhwah Mesir dengan sungguh-sungguh dan
terus menerus itu telah menunjukkan tanda-tanda keberhasilannya...
Bangunan
itu sudah terlihat. Kokoh dan menjulang! Ada berjuta peran di sebaliknya.
Termasuk peran seseorang yang mengumpulkan pasir. Menggali pondasi. Menata batu
bata dan seterusnya!
Mari
bertanya, adakah kita sudah memaksimalkan amal dakwah kita?
Pemenangan
dakwah sudah menanti kita!!!
Setiya
BP3 DPW
sekali
Setiya tetap Setiya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar