Kamis, 28 Juni 2012

Amal Konsisten Itu Berbuah Kemenangan


Oleh : Setiya


Ibarat membangun sebuah bangunan, gerakan dakwah ini dimulai dengan menggali dan memasang pondasi. Fase dimana para pekerja melakukan penggalian tanah kemudian memancangkan pondasi. Pekerjaan bawah tanah, yang tidak menuntut pekerjanya berpenampilan menarik. Dan hampir tidak ada interaksi dengan dunia luar. Itulah fase atau mihwar tanzhimi. Pekerjaan kita fokus pada ishlahun-nafs dan bina' al-usrah al-muslimah. 
Banyak orang bersikap sinis dan berkomentar bahwa tahapan yang dilalui terlalu lama untuk mewujudkan kejayaan Islam di seluruh alam. Namun As-syahid memberikan komentar, inilah jalan paling cepat. Seandainya ada yang lebih cepat, pasti aku juga akan memilihnya. 
Pelan tapi pasti, pekerjaan-pekerjaan dakwah itu kita lakukan. Dengan segenap kemampuan. Rasa-rasanya baru kemarin, kita memberanikan diri untuk menikah. Dengan modal keberanian dan semangat. Sekarang anak-anak kita sudah tumbuh besar. Bahkan tidak sedikit yang sudah menikahkan putra-putinya. Waktu terus berjalan, dan amalan-amalan kecil yang dulu bersama-sama kita lakukan itu telah berbuah. 
Setiap kali memasuki mihwar dakwah yang baru, sebagian kita mengalami kegagapan. Ada sebagian kader yang gagapnya terlalu panjang, bahkan berakibat berhenti dan terlempar dari pusaran gerakan dakwah. 
Sebagaimana ketika kita memasuki fase berpolitik. Jama'ah dakwah menjelma sebagai partai politik. Maka agenda gerakan dakwah ini tidak lepas dari serangakaian kegiatan politik. Dari yang sifatnya konseptual hingga yang teknis operasional. Memasang baliho, bendera, dan lain-lain. 
Ketika kondisi keimanan sedang goyah atau karena pemahaman yang belum utuh, kadang menjadi tidak bisa memahami, kenapa kita harus memasang bendera, baliho, pamflet ? Apa urusannya dengan tarbiyah? Apa hubungannya dengan dakwah, dengan cita-cita mewujudkan ustadziyatul-'alam?    
Alhamdulillah, kemenangan Dr Mursi di Mesir, memberikan kita inspirasi, motivasi dan penyadaran. Bahwa setiap amal kecil yang kita lakukan secara konsisten, sungguh-sungguh dengan segenap kemampuan, akan berbuah kemenangan! Bahwa sekecil apapun amal dakwah yang kita kerjakan, sesungguhnya menjadi mata rantai yang tak terpisahkan untuk meraih cita-cita besar kita. 
Maka jangan merasa tidak penting, 
Jangan merasa tidak ada kaitan, 
Jangan merasa tidak ada guna, 
Jangan merasa bendera ini untuk kepentingan siapa? 
Untuk kemenangan siapa? 
Tugas kita adalah menjalankan peran-peran dakwah ini dengan maksimal. Apapun itu. Sekecil apapun itu.... Selebihnya kita serahlan sepenuhnya kepada Allah SWT, untuk memberikan ketetapan-Nya. Termasuk untuk membalas amal-amal itu sesuai dengan niat masing-masing pelakunya. 
Lihatlah, kerja-kerja kecil yang telah dilakukan ikhwah Mesir dengan sungguh-sungguh dan terus menerus itu telah menunjukkan tanda-tanda keberhasilannya... 
Bangunan itu sudah terlihat. Kokoh dan menjulang! Ada berjuta peran di sebaliknya. Termasuk peran seseorang yang mengumpulkan pasir. Menggali pondasi. Menata batu bata dan seterusnya! 
Mari bertanya, adakah kita sudah memaksimalkan amal dakwah kita? 
Pemenangan dakwah sudah menanti kita!!!

Setiya
BP3 DPW
sekali Setiya tetap Setiya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar