Oleh : Cahyadi
Takariawan
Di Tabuk, para sahabat
melihat dari kejauhan ada seseorang yang mengendarai kuda mendekati mereka.
Para sahabat berkata, ”Ada seorang pengendara yang datang.”
Rasulullah saw bersabda, ”Ia adalah Abu
Khaitsamah!”
Setelah semakin
dekat, para sahabat berkata, ”Wahai Rasulullah,
ia memang Abu Khaitsamah.”
Turun dari kudanya, Abu Khaitsamah bergegas menghadap Rasulullah saw. Sabda beliau saw kepadanya, ”Engkau mendapatkan keutamaan wahai Abu
Khaitsamah!”
Abu Khaitsamah kemudian menceritakan peristiwa yang
membuatnya terlambat datang
ke Tabuk, dan Rasulullah saw berdoa untuk kebaikannya.
Tetaplah berangkat
menunaikan amanah, tetaplah berangkat melaksanakan kewajiban, betapapun
kelelahan mendera tubuhmu. Betapapun keluarga yang sangat engkau cintai membuat
hatimu tertambat dan ingin tidak berangkat. Singkirkan kemanjaan, buang
kemalasan, ambil ketegasan sikap, dakwah harus dimenangkan.
Kehangatan
keluarga jangan sampai membuatmu malas menunaikan amanah dakwah. Kenyamanan
bersama isteri, suami dan anak-anak, jangan sampai membuat engkau tidak
berangkat melaksanakan panggilan perjuangan. Ayo bergerak, walau engkau sudah
terlambat. Ayo tetap berangkat, walau saudara-saudaramu para aktivis telah
terlebih dulu berada di medan perjuangan dakwah.
Mungkin engkau
terlambat, mungkin engkau sempat terlena, mungkin engkau sempat khilaf, mungkin
engkau sempat manja, mungkin engkau sempat malas, mungkin engkau sempat merasa
berat. Isteri cantikmu, anak-anak kecilmu, rumah bagusmu, mobil indahmu, semua
menunggu ingin bersama denganmu.
Namun lihat di
sana, para aktivis tengah sibuk memasang bendera. Para aktivis tengah lelah
melaksanakan jutaan agenda. Para aktivis tengah berjaga-jaga agar tidak
dicurangi oleh para durjana. Pagi, siang, sore dan malam, aktivitas mereka
tiada henti. Memenangkan dakwah di medan-medan perjuangan yang sulit dan
memerlukan banyak tenaga serta sarana. Segera datang, segera bergabung bersama
mereka.
Segera, sekarang
juga. Agar tidak terlambat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar