Oleh :
Rojikin, Ketua Bidang Kaderisasi DPC PKS Banguntapan
DPC PKS
Banguntapan telah mencanangkan sebuah kebangkitan. Bangkit kadernya, bangkit
strukturnya, bangkit semangatnya, bangkit prestasinya, bangkit
produktivitasnya, bangkit etosnya, bangkit gairahnya, bangkit spiritualnya,
bangkit intelektualitasnya, dan bangkit kemenangannya. Untuk mengawal
kebangkitan tersebut, salah satunya diperlukan organisasi yang kuat dan
efektif.
Organisasi
DPC dan DPRa se kecamatan Banguntapan harus semakin kuat dan bisa menjalankan
visi kebangkitan secara nyata. Untuk itu, organisasi harus dikelola dengan
penuh dedikasi, penuh kesungguhan dan semangat untuk mencapai tujuan.
Organisasi harus mengarahkan semua sumber daya yang tersedia untuk secara
efektif dan efisien mencapai tujuan jangka pendek, jangka menengah maupun
jangka panjang.
Dalam
konteks mempersiapkan kebangkitan ini, pantas kiranya kita memperhatikan ulasan
John P. Kotter (1996) dalam bukunya "Leading Change". Kotter mengingatkan
delapan kesalahan yang sering dilakukan pemimpin dan anggota organisasi, yang
menyebabkan organisasi mengalami
kegagalan dalam melakukan perubahan besar. Delapan kesalahan tersebut adalah
:
1.
Membiarkan
rasa puas diri yang berlebihan. Organisasi membiarkan para staf berada dalam
zona nyaman terus menerus.
2.
Gagal
membentuk tim pengarah reformasi yang kuat. Perubahan didelegasikan terlalu
jauh dan tim pengarah reformasi tidak mampu menjalankan peran dengan baik.
3.
Menganggap
remeh kekuatan suatu visi. Organisasi tidak percaya kekuatan suatu visi,
sehingga tidak cukup meluangkan waktu untuk membuat visi yang jelas. Visi hanya
dianggap sekedar suatu pernyataan. Sekedar formalitas belaka.
4.
Visi
tidak dikomunikasikan dengan baik. Organisasi telah mencanangkan visi, namun
tidak dikomunikasikan dengan baik dengan seluruh elemen yang terkait di
dalamnya.
5.
Membiarkan
rintangan yang menghadang pencapaian visi. Struktur organisasi, uraian jabatan,
sistem penilaian prestasi serta mekanisme kenaikan gaji dan reward seringkali
menjadi habitat yang buruk untuk hidupnya visi yang baru.
6.
Gagal
mendapatkan kemenangan jangka pendek. Perubahan yang mendasar memerlukan waktu
yang panjang. Dalam menjalaninya perlu dibuat sasaran-sasaran antara yang
memungkinkan seluruh elemen merasa mencapai suatu keberhasilan dan berhak
merayakannya sebagai kemenangan. Tanpa kemenangan jangka pendek, para staf akan
frustasi dan gagal mencapai perubahan besar.
7.
Terlalu
cepat menyatakan kemenangan akhir. Suatu perubahan yang telah dicapai umumnya
masih labil. Mudah sekali untuk kembali ke keadaan semula. Jika kemenangan
akhir dinyatakan terlalu dini dan hasil perubahan tidak dijaga dengan baik,
kembalinya perubahan yang telah terjadi ke kondisi semula sangat mungkin
terjadi.
8.
Gagal
membakukan perubahan ke dalam budaya organisasi. Budaya organisasi diyakini
sebagai kumpulan perilaku-perilaku yang ditunjukkan oleh seluruh elemen organisasi
dalam kegiatan sehari-hari. Jika perubahan tidak dapat diabadikan ke dalam
perilaku organisasi sehari-hari, maka lambat laun perubahan yang telah dicapai
akan memudar.
Untuk
itu, DPC dan DPRa se kecamatan Banguntapan harus semakin serius mengelola roda
organisasi agar bisa terhindar dari kegagalan tersebut. Para pengurus DPC dan
DPRa harus memberikan perhatian yang lebih besar untuk memperbaiki berbagai hal
yang selama ini dirasakan masih kurang dan lemah.
Berlandaskan
niat yang tulus ikhlas untuk memperjuangkan kemenangan dakwah, kita kokohkan
organisasi partai di DPC dan DPRa se kecamatan Banguntapan. Kebangkitan itu
selalu ada !
Tidak ada komentar:
Posting Komentar