Selasa, 03 Juli 2012

Mempersiapkan Kebangkitan Organisasi di DPC dan DPRa se Banguntapan


Oleh : Rojikin, Ketua Bidang Kaderisasi DPC PKS Banguntapan

DPC PKS Banguntapan telah mencanangkan sebuah kebangkitan. Bangkit kadernya, bangkit strukturnya, bangkit semangatnya, bangkit prestasinya, bangkit produktivitasnya, bangkit etosnya, bangkit gairahnya, bangkit spiritualnya, bangkit intelektualitasnya, dan bangkit kemenangannya. Untuk mengawal kebangkitan tersebut, salah satunya diperlukan organisasi yang kuat dan efektif.
Organisasi DPC dan DPRa se kecamatan Banguntapan harus semakin kuat dan bisa menjalankan visi kebangkitan secara nyata. Untuk itu, organisasi harus dikelola dengan penuh dedikasi, penuh kesungguhan dan semangat untuk mencapai tujuan. Organisasi harus mengarahkan semua sumber daya yang tersedia untuk secara efektif dan efisien mencapai tujuan jangka pendek, jangka menengah maupun jangka panjang.

Dalam konteks mempersiapkan kebangkitan ini, pantas kiranya kita memperhatikan ulasan John P. Kotter (1996) dalam bukunya "Leading Change". Kotter mengingatkan delapan kesalahan yang sering dilakukan pemimpin dan anggota organisasi, yang menyebabkan organisasi  mengalami kegagalan dalam melakukan perubahan besar. Delapan kesalahan tersebut adalah : 
1.    Membiarkan rasa puas diri yang berlebihan. Organisasi membiarkan para staf berada dalam zona nyaman terus menerus.
2.    Gagal membentuk tim pengarah reformasi yang kuat. Perubahan didelegasikan terlalu jauh dan tim pengarah reformasi tidak mampu menjalankan peran dengan baik.
3.    Menganggap remeh kekuatan suatu visi. Organisasi tidak percaya kekuatan suatu visi, sehingga tidak cukup meluangkan waktu untuk membuat visi yang jelas. Visi hanya dianggap sekedar suatu pernyataan. Sekedar formalitas belaka.
4.    Visi tidak dikomunikasikan dengan baik. Organisasi telah mencanangkan visi, namun tidak dikomunikasikan dengan baik dengan seluruh elemen yang terkait di dalamnya.
5.    Membiarkan rintangan yang menghadang pencapaian visi. Struktur organisasi, uraian jabatan, sistem penilaian prestasi serta mekanisme kenaikan gaji dan reward seringkali menjadi habitat yang buruk untuk hidupnya visi yang baru.
6.    Gagal mendapatkan kemenangan jangka pendek. Perubahan yang mendasar memerlukan waktu yang panjang. Dalam menjalaninya perlu dibuat sasaran-sasaran antara yang memungkinkan seluruh elemen merasa mencapai suatu keberhasilan dan berhak merayakannya sebagai kemenangan. Tanpa kemenangan jangka pendek, para staf akan frustasi dan gagal mencapai perubahan besar.
7.    Terlalu cepat menyatakan kemenangan akhir. Suatu perubahan yang telah dicapai umumnya masih labil. Mudah sekali untuk kembali ke keadaan semula. Jika kemenangan akhir dinyatakan terlalu dini dan hasil perubahan tidak dijaga dengan baik, kembalinya perubahan yang telah terjadi ke kondisi semula sangat mungkin terjadi.
8.    Gagal membakukan perubahan ke dalam budaya organisasi. Budaya organisasi diyakini sebagai kumpulan perilaku-perilaku yang ditunjukkan oleh seluruh elemen organisasi dalam kegiatan sehari-hari. Jika perubahan tidak dapat diabadikan ke dalam perilaku organisasi sehari-hari, maka lambat laun perubahan yang telah dicapai akan memudar.
Untuk itu, DPC dan DPRa se kecamatan Banguntapan harus semakin serius mengelola roda organisasi agar bisa terhindar dari kegagalan tersebut. Para pengurus DPC dan DPRa harus memberikan perhatian yang lebih besar untuk memperbaiki berbagai hal yang selama ini dirasakan masih kurang dan lemah.
Berlandaskan niat yang tulus ikhlas untuk memperjuangkan kemenangan dakwah, kita kokohkan organisasi partai di DPC dan DPRa se kecamatan Banguntapan. Kebangkitan itu selalu ada !


Tidak ada komentar:

Posting Komentar