Senin, 09 Juli 2012

Pindah Alamat




Sahabat kami semua yang dirahmati Allah,

Blog Bangkit Banguntapan ! ini hanyalah wahana sementara untuk memperingati “kebangkitan” DPC PKS Banguntapan.

Setelah pengurus DPC melakukan berbagai pembenahan internal, maka disepakati dibuat blog resmi yang dikelola secara lebih profesional. Untuk itu, mulai hari ini, Senin 9 Juli 2012, blog Bangkit Banguntapan! secara resmi dinyatakan DITUTUP.

Seluruh konten akan dipindahkan ke alamat blog resmi DPC PKS Banguntapan, di http://www.pksbanguntapan.com/

Kami tunggu kehadiran sahabat semua di blog DPC PKS Banguntapan, http://www.pksbanguntapan.com/.


Kamis, 05 Juli 2012

Studi Banding : dari Banyuasin ke Banguntapan


Silaturahim adalah salah satu tuntunan Nabi Saw yang sangat banyak kemanfaatan dan keutamaannya. Salah satunya adalah untuk mempererat persaudaraan, menambah wawasan, mendapatkan ilmu pengetahuan, dan juga bisa sharing pengalaman mengelola kegiatan di era kepartaian.
Hari ini, Kamis 5 Juli 2012, DPC PKS Banguntapan mendapatkan tamu istimewa, rombongan dari berbagai DPC PKS di Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan. Istimewanya, rombongan ini terdiri dari 15 akhwat dan 2 ikhwan. Diterima oleh Ketua DPC Banguntapan, ustadz Umar Hidayat dan Sekretaris DPC Banguntapan, ustadz Muchdi, ditemani ibu Ida Nur Laila sebagai kasepuhan.
Ustadz Umar Hidayat menyatakan kaget mendapatkan tamu dari Banyuasin, karena beritanya sangat mendadak. “Saya baru mendapat pemberitahuan jam sepuluh tadi pagi, sementara tamu akan datang jam 13.00. Jadi saya hanya bisa mengajak sekretaris DPC untuk menemui para tamu, karena pengurus DPC yang lainnya tengah ada kesibukan”, jelasnya.

Selasa, 03 Juli 2012

Segera Berangkat, Agar Tidak Terlambat !


Oleh : Cahyadi Takariawan


Di Tabuk, para sahabat melihat dari kejauhan ada seseorang yang mengendarai kuda mendekati mereka. Para sahabat berkata, ”Ada seorang pengendara yang datang.” Rasulullah saw bersabda, ”Ia adalah Abu Khaitsamah!”
Setelah semakin dekat, para sahabat berkata, ”Wahai Rasulullah, ia memang Abu Khaitsamah.”
Turun dari kudanya, Abu Khaitsamah bergegas menghadap Rasulullah saw. Sabda beliau saw kepadanya, ”Engkau mendapatkan keutamaan wahai Abu Khaitsamah!”
Abu Khaitsamah kemudian menceritakan peristiwa yang membuatnya terlambat datang ke Tabuk, dan Rasulullah saw berdoa untuk kebaikannya.

Generasi Perang ke-4 dan ke-5


Oleh : Prof. Dr. Muladi, SH. Mantan Gubernur Lemhannas RI


Terkait dengan apa yang telah dikemukakan di atas, perlu dikaji apa yang dinamakan Generasi Keempat Perang (Fourth Generation of War - 4GW)  sebagai berikut:
Generasi I perang modern  terjadi antara 1648-1860.  Perang ini merupakan perang dalam barisan dan lajur, di mana perang dilakukan secara formal dan medan perang yang tertib dan rapi serta linier. Hal ini dikaitkan dengan kultur militer yang penuh keteraturan. Hal-hal yang membedakan antara orang sipil dan militer seperti pakaian seragam, pemberian hormat, dan  pangkat, pada dasarnya merupakan  produk Generasi I ini  dan dimaksudkan  untuk menegakkan  budaya ketertiban. Generasi I ini didominasi oleh “massed manpower”  seperti yang terjadi dalam perang Napoleon;
Generasi II perang dikembangkan  oleh  Tentara Perancis, selama Perang Dunia I, dengan mengedepankan  daya tembak atau “mass firepower” yang sebagian besar memanfaatkan  tembakan meriam tidak langsung. Doktrin yang dikembangkan adalah “ The artillery conquers,  the cavalry as the attacker and  the infantry occupies”.

Pergeseran Hakekat Lingkungan Keamanan Abad 21


Oleh : Prof. Dr. Muladi, SH. Mantan Gubernur Lemhannas RI

Selama  kurang lebih 15 tahun terakhir masyarakat di dunia menjadi saksi terjadinya  3 hal yang berkaitan satu sama lain, yaitu  : berakhirnya Perang Dingin; keruntuhan Marxisme-Leninisme sebagai suatu ideologi revolusioner di dunia; dan bangkitnya  suatu lingkungan keamanan dunia yang baru. Lingkungan strategis telah mengalami  suatu transformasi  dari apa yang oleh John Lewis Gaddis dikatakan  sebagai the “Long Peace’of the 20 century Cold War” ke arah  suatu situasi yang oleh US Pentagon  digambarkan  sebagai a “Long War’ against the diffuse of an Islamist insurgency”.(Evans, 2007)
Selama Perang Dingin (Long Peace) abad 20 terjadi  banyak perang regional mulai dari Korea terus ke Vienam dan selanjutnya  Afganistan, tetapi stabilitas struktural tidak pernah goyah  sebab tidak terjadi perang utama  antara dua kekuatan besar.  Digambarkan bahwa persiapan perang memang terjadi antara Pakta Pertahanan NATO dan Pakta Warsawa, yang digambarkan sebagai suatu “symphony orchestra”  yang megah dengan tahapan (lembaran musik)  yang bisa diperkirakan  dan dimengerti dengan baik oleh masing-masing musisi.  Saat ini dalam suasana “Long War“ abad 21 persiapan konflik bersenjata menyerupai musik jazz (jazz playing), dengan segala improvisasinya dan akan sulit diramalkan bentuk musik yang akan terdengar.   

Kecenderungan Global (Global Trends) 2015


Oleh : Prof. Dr. Muladi, SH. Mantan Gubernur Lemhannas RI

Suatu dialog tentang masa depan yang dilakukan oleh National Intelligence Council (NIC), suatu lembaga studi strategis  di lingkungan US Intelligence Community menggambarkan beberapa kecenderungan menonjol, yang pada dasarnya mengandung “drivers” bagi munculnya bahaya non-tradisional yang antara lain adalah  sebagai berikut :
·                     Peledakan penduduk terutama di negara-negara berkembang akibat meningkatnya harapan hidup karena kemajuan teknologi kesehatan  dan menurunnya angka kematian bayi serta tidak effektifnya keluarga berencana  akan meningkatkan arus urbanisasi serta mengalirnya imigran gelap lintas negara  ke negara-negara maju, yang memicu instabilitas dan ketegangan sosial dan politik;

Gengsi Tak Membuat Anda Sukses, Tetapi Jika Anda Sukses Maka Anda Bergengsi



Siapapun bisa menjadi pengusaha sukses. Sukses tidak ditentukan oleh pendidikan semata. Mitos yang terjadi semakin tinggi pendidikan peluang untuk sukses semakin besar. Namun pada kenyataannya, kaum muda sekarang kebanyakan enggan menjadi pengusaha. Kebanyakan setelah lulus sarjana, mereka melamar kerja atau menjadi karyawan.
Jarang sekali yang lulus sarjana, lalu memulai karir sebagai wirausaha, misalnya sebagai pedagang bakso. Sedangkan teman teman yang pendidikan terbatas, mau tidak mau harus berwirausaha dan dipaksa harus lebih kreatif. Karena mau melamar kerja, menjadi pegawai sulit diterima, terutama yang mensyaratkan pendidikan yang tinggi.
Jadi untuk menjadi pengusaha sukses, yang dibutuhkan adalah tekad dan kerja keras, dan membuang gengsi. Karena gengsi tidak membuat anda sukses, tetapi jika anda sukses anda akan bergengsi.